Minggu, 06 Juli 2014

Rindu

Hal yang paling menyakitkan di dunia ini adalah ketika merindukan seseorang tetapi tidak dapat menyalurkannya, karena orang yang dirindukan tidak merasakannya, karena orang yang dirindukan tidak tahu bahwa selama ini ada orang yang merindukannya. Perindu hanya merindu sendiri, cinta sendiri.
Seandainya bisa pastilah perindu akan berlari menemui yang dirindukannya. Lalu ia akan berkata, “Aku Kangen Kamu.” Sambil terus memeluk yang dirindukannya. Tapi sayang, perindu hanya rindu sendiri. Hanya cinta sendiri.
            Dan yang lebih menyakitkan itu semua terjadi karena perindu tak pernah mengungkapkan cintanya pada yang dirindukannya. Apakah ada yang lebih sakit dari itu? Menahan cinta dan menahan rindu. Perindu tahu bahwa semua itu menyakitkan untuknya tetapi ia terlalu malu untuk mengungkapkan cinta itu. Jangankan mengatakan cinta untuknya, menatap matanya saja kadang perindu tak mampu. Karena hatinya selalu mendadak ingin meledak setiap kali melihat pujaannya. Hingga ia hanya bisa tertunduk malu. Lalu, diam mengamati. Menikmati yang ia mampu.
            Terkadang ia merasa jengah harus selalu begini pada pujaannya, tapi ia terlalu takut untuk mendekat. Terlalu takut menerima kenyataan bahwa pujaannya akan lari jika ia mendekat. Itu akan lebih menyakitkan baginya. Jadi, ia memilih untuk tetap memelihara jarak pada yang dirindukannya, memilih untuk tetap mengamatinya dari kejauhan. Tetap memilih menahan rindu dan cintanya untuk orang yang paling dirindukannya saat ini.

            Biarlah tetap begini. Menanam dan memelihara rindu dan cintanya sampai berbuah nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar