Ada hal yang menarik
soal pakaian antara laki-laki dan perempuan. Seringkali perempuan mengeluh
tidak mempunyai pakaian padahal ketika kita berkunjung ke rumahnya dan membuka
lemari pakaiannya, kita akan menemukan setumpuk pakaian yang ia miliki bahkan
terkadang pakaian itu masih memiliki label yang belum di copot.
Hal ini pernah aku
temui pada seorang teman perempuanku, sebut saja namanya Grace. Ia selalu
mengeluh bahwa ia tidak memiliki pakaian yang bisa ia pakai lagi, maka ia
memintaku mengantarnya berbelanja. Dengan senang hati aku menemaninya. Setelah
seharian penuh berkeliling di pusat perbelanjaan, aku dianjak mampir ke
rumahnya. Iseng-iseng aku membuka lemari pakaiannya, dan wooowww... Di lemari
yang memiliki tiga buah pintu itu di penuhi oleh berbagai macam pakaian, tas
dan aksesoris lalu di lemari kecil di samping lemari pakaian diisi penuh oleh
berbagai macam sepatu dan sendal. Tapi dia selalu mengeluh tidak memiliki
pakaian yang bisa ia pakai lagi.
Berbeda dengan
laki-laki yang kita kenal sebagai makhluk simpel dan tidak mau repot. Aku juga
pernah merasa heran dengan temanku, kita kami akan berlibur ketika itu. Aku dan
teman-teman perempuanku membawa tas ransel, tas kecil untuk tempat make up,
dompet dan handphone serta sebuah koper. Hampir semua perempuan yang ikut
berlibur membawa tiga buah tas. Tapi teman-teman laki-lakiku hanya membawa satu
buah tas ransel yang kelihatannya tidak begitu berat. Setelah aku bertanya,
jawaban yang aku dapat adalah, “Ngapain ribet-ribet segala bawa koper. Emang
kita mau berapa lama sih di sana. Cuma seminggu doang. Bawa kaos tiga lembar
juga cukup kok. Kalo celana mah bawa aja satu buat cadangan.”
Oemjihh... Kami yang
perempuan, merasa itu terlalu jorok. Tidak mengganti celana selama seminggu,
hanya mengganti baju tiga kali selama seminggu. Aku tidak bisa membayangkan
betapa gatalnya tubuhku, dan pasti kami yang perempuan merasa menjadi orang
yang paling jelek dan kotor sedunia. Tapi teman-teman laki-lakiku berkata, “Kita
gak sejorok itu kok. Kalo pas mandi kita sekalian nyuci baju terus kita jemur
di kamar mandi. Kalo nyewa cottage gitu malah lebih enak bisa jemur baju di
luar.”
Ohhhh... Biarpun aku
awalnya merasa mereka terlalu jorok. Tetapi ternyata mereka mencuci pakaian
mereka saat mandi. Tidak seperti kami yang perempuan, semua baju kotor dipisah
menggunakan kantong plastik yang kami bawa dari rumah. Barulah sepulang dari
berlibur kami akan mengeluh karena harus mencuci banyak pakaian.
Ya, begitulah laki-laki
dan perempuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar