Tak ada bintang malam ini, karena memang tak pernah ada malam.
Malam hanya legenda hidup kita, yang tak pernah nyata.
Tak ada malam, kau berbisik.
Memang tak pernah ada malam.
Tak pernah ada basa-basi.
Atau salam yang akhirnya basi sendiri karena tak pernah disentuh.
Sebab malam telah mati.
Kita hanya potong-potongan kecil, dari mayat yang dibuang kemarin.
Sebabnya malam mati.
Kita hidup dari potongan mayat yang dimutilasi kemarin.
Kau menantang langit, memecah matahari yang tak pernah mau turun.
Kemudian berbisik: Ya, karenamu malam menjadi mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar