Kamu
punya nama yang lucu. Menurutku namamu sangat indah namun lucu. Ketika semua
orang memanggil nama belakangmu, aku lebih suka memanggil nama depanmu, sangat
menarik dan terasa aneh jika aku mengucapkan nama itu.
Aku
mendadak gila karena namamu itu, aku menjadi seperti orang bodoh yang tak bisa
berpikir apa-apa selain tentang dirimu. Mungkin karena kau menguasi tiga
perempat pikiranku. Ya, pasti karena itu.
Aku
selalu ingin menyapa namamu yang lucu itu, tapi terlalu malu atau entah karena
takut tak bisa menyebutnya dengan benar. Tapi, kalau kau mau tau aku selalu
berlatih menyebut namamu setiap hari. Takut takut jika nanti aku butuh menyebut
namamu suatu saat nanti, biar aku bisa dengan baik menyebut namamu. Tidak perlu
membuat aku atau kau malu di depan umum.
Tak
apa kan jika aku terus menyebut namamu di dalam hati? Kau tak perlu merasa
terganggu jika telingamu terus berdenging nanti. Itu pasti aku yang menyebut
namamu. Pukul saja hatimu, agar aku bisa merasakan sakitnya. Aku akan berhenti
sementara, dan saat kau tertidur aku akan kembali menyebut namamu lagi. Kalau
begitu baca saja semua doa yang kau bisa, biar aku bisa pergi ketika kau merasa
kesal dan terusik.
Tapi
bisa aku pastikan, jika kau terus membaca segala doa ataupun mantra yang bisa
mengusirku dari hidupmu. Maka kau akan kesepian dan selalu mencariku karena
kehilangan. Maka dari itu, izinkan aku menyebut namamu sampai bosan sendiri,
sampai aku tak mau lagi menyebut namamu itu. Tutup saja telingamu itu dengan
bantal yang tebal, atau sumpal telingamu dengan apapun yang kau temukan. Setel
musik sekencang-kencangnya agar kau tak perlu mendengar suaraku. Jangan usir
aku sebelum aku bosan menyebut namamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar