Jumat, 12 September 2014

Cerita Hari Ini

Aku melihatmu tadi, dalam jarak yang cukup dekat. Tapi rasanya tak sama lagi seperti dulu. Apa rasa deg-deganku sudah basi sekarang? Atau, karena jantungku sudah terlatih menahan ledakan setiap kali aku bertemu denganmu? Atau mungkin juga karena aku sadar tak akan mungkin menggetarkan hatimu, karena aku tak pernah tampak di matamu? Tak pernah ada aku. Tak pernah ada kita.

Kalau aku tak ada dimanapun di tubuhmu, aku tak apa. Aku hanya butuh kau tampak di mataku. Memandang ke dalam matamu, dan mencoba menebak apa yang kau pikirkan. Itu sudah lebih dari cukup.

Aku sedang melindungi hatimu, aku tak ingin mengusiknya. Aku ingin ia tetap tenang sama seperti dulu sebelum aku jatuh cinta padamu. Aku ingin hatimu tetap pada kondisinya dulu, aku ingin hatimu tetap menjaga cintanya pada perempuan itu. Aku ingin begitu.

Tahukah kau, bahwa aku menulis ini sambil menahan air mata? Kau mungkin berpikir aku terlalu munafik, aku terlalu bodoh. Itu terserah kau, menilaiku seperti apa. Itu urusanmu. Tapi, beginilah caraku mencintaimu. Aku tetap akan diam sampai kapanpun, menahan sesak setiap saat. Beginilah caraku, terlalu menyesakkan memang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar