Sekilas
aku melihat sosok lain dalam sorot mata itu, tidak sampai tiga detik tapi aku seperti
masuk ke dalam jiwanya. Ada sosok rapuh penuh luka yang berusaha ia tutupi
mati-matian. Sosok yang selama ini selalu dikenal sebagai seorang yang periang
dan penuh tawa, dalam tiga detik itu aku langsung mengenali sosok lain darinya.
Seperti luka, rasa tertekan, kecewa dan entah apalagi, sisi lain yang tak
diketahui oleh orang lain tentang dirinya. Dalam tiga detik itu, aku seperti
masuk ke dalam palung jiwanya, menyelaminya hingga dasar. Dari tiga detik itu aku
tahu, bahwa ia menyembunyikan semua perasaan sedih, kecewa, dalam-dalam di
hatinya, menekan semua perasaan itu agar tak satupun yang mengetahuinya, Tapi,
aku rasa tiga detik tadi hatinya sudah meluber penuh oleh rasa sedih dan
kecewa, sampai tak berbendung lagi. Namun dengan sigap, ia tekan lagi perasaan
itu. Tertawa riang lagi seperti biasa. Mungkin tak ada yang menyadari, tapi
tiga detik itu telah mengubah segalanya. Dia mempunyai sosok lain dalam
dirinya, yang ia tutupi mati-matian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar