Akhir-akhir
ini aku mulai memberanikan diri menatap matanya, mencari-cari sesuatu yang
entah apa dalam bola mata itu. Selalu saja, ada satu kalimat yang ingin keluar
dari mulutku namun terlalu kelu dan akhirnya hanya bisa berdiri di ujung lidah
dan kembali tertelan oleh rasa gugup yang teramat sangat.
Entah
mengapa juga aku selalu menahan napas setiap kali aku menatap matanya, seolah
takut bahwa ia dapat mencium aroma gugup dari tubuhku ketika aku bernapas, atau
mungkin juga ia selalu membuat aku lupa bagaimana caranya bernapas setiap kali
berhadapan dengannya. Entahlah, tapi yang selalu mengganggu pikiranku adalah
mengapa aku terlalu kuat untuk menyimpan perasaanku sendiri. Mengapa kisah
cintaku selalu memalukan begini.
Aku
tak tahu, mengapa aku begini dan siapa yang mengajari aku untuk terlalu
mencintai diriku sendiri. Bahkan ketika aku mencintai orang lain aku tak
mempedulikannya, dan Cuma berkata “Biarlah nanti juga aku lupa sendiri, gak
perlu repot-repot untuk memberitahu dia kalau aku mencintainya.” Selalu saja
begitu, cinta sendiri sudah menjadi hal biasa untukku. Ketika semua orang
berkata bahwa cinta yang bertepuk sebelah tangan itu menyakitkan, tapi
menurutku lebih menyakitkan adalah jatuh cinta sendirian. Tapi aku terlalu
nyaman dengan hal itu, aku sangat suka jatuh cinta sendirian. Menyenangkan
sekaligus menyakitkan.
Kadang
aku bertanya-tanya, mengapa aku sangat suka dengan hal-hal yang menyakitkan.
Mengapa ketika semua orang memilih untuk menghindar dari rasa sakit tapi aku
malah memilihnya seolah hal itu menyenangkan untukku, walaupun aku sendiri
menangis kesakitan tapi aku tetap memilih rasa sakit itu. Apa aku sudah gila
atau malah sudah kelewat gila? Berbetah dengan rasa sakit yang dihindari banyak
orang.
Mengapa
aku selalu berpikir, “Nanti semuanya akan kembali normal lagi. Nanti aku akan
lupa segalanya tentang dia. Tidak perlu mendekatinya, cukup begini. Biarkan dia
tetap indah ketika dipandang dari jauh. Tak banyak goretan kasar yang harus
terlihat.” Mengapa aku harus berpikir seperti itu, mengapa aku harus menjadi
orang egois dan keras kepala yang selalu mencintai diri sendiri.
Apa
aku akan begini sampai tua nanti? Sendiri dan kesepian karena sifatku sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar