Bu, maaf
jika aku belum bisa membahagiakanmu. Aku sedang berusaha sekarang, untuk
kebahagiaan kita, untuk ibu, adik-adik dan bapak. Jangan marahi aku kalau
pulang terlalu malam, karena kadang aku kesulitan menemukan jalan pulang,
karena terkadang aku juga meraba-raba ingatan arah rumah kita.
Aku
tahu ibu khawatir denganku, bagaimana keselamatanku. Tenang Bu, aku bisa
menjaga diri, aku juga bisa bela diri. Hanya saja mungkin ibu khawatir karena
otakku yang bermasalah, ibu pasti khawatir kalau aku tersesat di jalan.
Terkadang aku memang suka terjatuh, tapi jangan khawatir aku bisa langsung bisa
bangkit kembali. Aku juga punya teman untuk aku gandeng atau tempat untuk
berpegangan kalau aku tiba-tiba seperti hilang keseimbangan. Percaya padaku,
aku baik-baik saja.
Ibu,
aku sudah besar. Aku punya kekuatan sendiri untuk melawan, walau terkadang aku memang
butuh bantuan. Aku memang yang paling lemah diantara keluarga kita. Tapi
percayalah aku bisa mengatasi kesulitanku sendiri. Ibu jangan terlalu khawatir
padaku, itu membuatku juga semakin khawatir pada ibu. Tolonglah, pikirkan
kesehatan ibu juga.
Ibu,
maaf selalu membuatmu khawatir. Harusnya aku yang khawatirkanmu, harusnya aku
yang menjagamu. Ibu, aku akan berusaha terus ada disisimu, merawat hewan-hewan
ternak kita yang beranak pinak. Aku akan menjaga ibu, kita akan saling menjaga
seperti aku kecil dulu. Kali ini gantian aku yang menyisir rambut ibu, aku yang
akan menyuapi ibu makan. Bu, aku akan ganti semua waktu yang pernah kita
sia-siakan, waktu yang harusnya aku lewati bersamamu.
Tapi,
bukan sekarang Bu. Beri aku waktu sedikit lagi untuk menyiapkan kebahagian
kita. Tapi, Aku akan atur waktu agar sesering mungkin berada di dekat ibu, di
dekat adik-adik dan bapak.
Ibu,
maaf. Mungkin kebahagian kita tidak datang sekarang, tapi aku akan berusaha
mendatangkannya. Secepatnya Bu. Aku tau ibu tak putus menyebutku dalam doa.
Semoga Tuhan mengabulkan harapan dan doa kita ya Bu. Aamiin….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar