Senin, 05 Oktober 2015

Ibu



Bu, maaf jika aku belum bisa membahagiakanmu. Aku sedang berusaha sekarang, untuk kebahagiaan kita, untuk ibu, adik-adik dan bapak. Jangan marahi aku kalau pulang terlalu malam, karena kadang aku kesulitan menemukan jalan pulang, karena terkadang aku juga meraba-raba ingatan arah rumah kita.
Aku tahu ibu khawatir denganku, bagaimana keselamatanku. Tenang Bu, aku bisa menjaga diri, aku juga bisa bela diri. Hanya saja mungkin ibu khawatir karena otakku yang bermasalah, ibu pasti khawatir kalau aku tersesat di jalan. Terkadang aku memang suka terjatuh, tapi jangan khawatir aku bisa langsung bisa bangkit kembali. Aku juga punya teman untuk aku gandeng atau tempat untuk berpegangan kalau aku tiba-tiba seperti hilang keseimbangan. Percaya padaku, aku baik-baik saja.
Ibu, aku sudah besar. Aku punya kekuatan sendiri untuk melawan, walau terkadang aku memang butuh bantuan. Aku memang yang paling lemah diantara keluarga kita. Tapi percayalah aku bisa mengatasi kesulitanku sendiri. Ibu jangan terlalu khawatir padaku, itu membuatku juga semakin khawatir pada ibu. Tolonglah, pikirkan kesehatan ibu juga.
Ibu, maaf selalu membuatmu khawatir. Harusnya aku yang khawatirkanmu, harusnya aku yang menjagamu. Ibu, aku akan berusaha terus ada disisimu, merawat hewan-hewan ternak kita yang beranak pinak. Aku akan menjaga ibu, kita akan saling menjaga seperti aku kecil dulu. Kali ini gantian aku yang menyisir rambut ibu, aku yang akan menyuapi ibu makan. Bu, aku akan ganti semua waktu yang pernah kita sia-siakan, waktu yang harusnya aku lewati bersamamu.
Tapi, bukan sekarang Bu. Beri aku waktu sedikit lagi untuk menyiapkan kebahagian kita. Tapi, Aku akan atur waktu agar sesering mungkin berada di dekat ibu, di dekat adik-adik dan bapak.
Ibu, maaf. Mungkin kebahagian kita tidak datang sekarang, tapi aku akan berusaha mendatangkannya. Secepatnya Bu. Aku tau ibu tak putus menyebutku dalam doa. Semoga Tuhan mengabulkan harapan dan doa kita ya Bu. Aamiin….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar