“Bersamamu
kuhabiskan waktu. Senang bisa mengenal dirimu. Rasanya semua begitu sempurna.
Sayang untuk mengakhirinya.”
Sepenggal
lirik itu menghantarkanku pada kenangan-kenangan bagaimana kami bisa bertemu,
awal mula tak mengenal sama sekali sampai kami bisa sedekat ini. Kadang kala
aku merasa betapa lucunya hidup ini, karena aku tak bisa mengingat bagaimana
kami bisa sedekat ini. Bahkan aku tak bisa mengingat bagaimana kami bertemu
untuk pertama kali.
Aku selalu berdoa tak ingin berpisah, mungkin terdengar
kekanak-kanakan doaku tersebut. kemudian aku menyadari bahwa perpisahan itu
akan mengajariku arti menjadi dewasa. Perpisahan tak berarti kesedihan dan
kehilangan, perpisahan mengajarkan untuk menghargai kebersamaan. Ketika aku
berdoa pada Tuhan agar jangan pisahkan kami, Tuhan mengajariku berjalan mundur.
Artinya, aku diajak untuk dewasa bahwa ada fase untuk melepas agar bertemu
dengan orang-orang baru yang mengajari pelajaran baru.
4 tahun sudah kami bersama, ada banyak kenangan yang
terlewat mungkin terlupa dari ingatan. Ada sebagian kenangan yang dapat kuingat
entah mengambil dari kenangan mana dan disambungankan dengan kejadian apa. Aku
bahagia mengenal kalian.
Aku
harap perpisahan kita tak meninggalkan kesedihan, hanya tempat yang berbeda
namun kita dapat terus bersama-sama lewat apapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar