Rasanya hancur, seperti dihempaskan dan aku berantakan. Tapi, hidup terus berjalankan? Aku harus kumpulkan lagi bagian tubuhku yang hancur berantakan seperti kaca, aku dengar lagi suara ketika aku terhempas "PRAANGGG" dan hancur. Suaranya menyayat seluruh tubuhku, menjadi serpihan-serpihan kecil dan aku kembali terluka ketika aku mengumpulkan bagian tubuhku yang berantakan. Aku menangis sekali lagi. Tapi aku janji besok-besok tidak ada lagi yang mampu menghancurkan aku, aku sudah pernah dihancurkan sebelumnya. Besok-besok tidak ada lagi yang tangisan dengan alasan yang sama.
Inilah aku yang terlahir dengan perasaan kaca dan hati yang mudah retak. Mudah menangis dan tersakiti, mudah hancur tapi harus berguna lagi. Aku melewati banyak proses hingga membentukku seperti ini, aku yang lemah dan mudah menangis, aku yang mudah terbawa perasaan dan mudah merasa tersakiti. Aku dilahirkan dari ibu yang penuh cinta seperti bulan dan ayah yang kasih seperti matahari. Sedang aku dibesarkan dengan penuh kasih sayang tanpa suara dengan nada tinggi. Rumah kami nyaris hening sepanjang hari. Satu suara meninggi satu not saja aku mudah kaget, tersentak dan menangis hening. Aku dibesarkan dengan cara itu, hingga aku menjadi seperti ini.
Kalau kamu tanya kenapa aku begitu sensitif dan mudah terbawa perasaan, kamu bisa membacanya di paragraf kedua. Aku sudah tidak bisa menunggumu lagi, semuanya menjadi jelas hari ini. Kamu tak mengharapkan aku, kamu lebih suka sendiri dengan duniamu. Mungkin aku masih bisa menunggu sebentar, sambil terus mencari tempat aku kembali singgah. Tapi tidak lama, hidupku cuma sebentar dan waktu terus berjalan. Aku harus terima kenyataan bahwa aku harus membuka hati untuk orang yang baru. Bukan lagi menunggumu, bukan lagi berlari mengejarmu kemanapun kamu berlari.
Kita punya jalan masing-masing dan aku harus ikuti jalan hidupku, sampai aku temukan tujuanku nanti.
Merci Beaucoup Monsieur, untuk pengalaman tak terlupakan selama aku bersamamu. Sampai jumpa lain waktu jika Tuhan menginginkannya. Je t'aime.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar