Minggu, 27 Desember 2015

Blanc

Ada orang yang paling kukasihi, karena senyumnya yang hanya bisa kukenang-kenang dan apapun yang berasal darinya –yang sepertinya pula- sudah mulai pudar dan hanya bisa kuingat sesekali mampu membuat hatiku menjadi jauh lebih hangat, aku tak perlu lagi takut pada apapun, aku tak perlu lagi merasa sakit setiap kali jantungku berdetak hebat.
Ada laki-laki yang paling kukasihi, tapi aku tak takut kehilangan dia. Aku berusaha mati-matian untuk tetap mengingat wajahnya, senyumnya dan apapun yang menjadi identitasnya. Aku telah berpasrah pada ingatanku yang tak akan lama, yang tak bisa mengenal banyak wajah. Aku tak takut lupa pada wajahnya yang tak kutemui hampir sebulan ini.

Aku terus berusaha menghubunginya setiap hari hanya supaya aku tidak lupa dengannya. Aku berusaha untuk mengingat wajahnya sebelum aku terlelap tidur, hanya itu yang bisa aku lakukan saat ini. Aku tak takut lagi lupa dengan segala sesuatu tentangnya yang mungkin nanti hanya akan menjadi daftar nama orang yang berkata mengenalku tapi tak pernah aku akui. Bukan hal penting lagi jika aku lupa pada wajah dan hanya mengingat nama, ketika kita hilang komunikasi maka kamu hanya akan otomatis hilang dari ingatan dan tak akan muncul kembali.

Selasa, 08 Desember 2015

Kaca

Rasanya hancur, seperti dihempaskan dan aku berantakan. Tapi, hidup terus berjalankan? Aku harus kumpulkan lagi bagian tubuhku yang hancur berantakan seperti kaca, aku dengar lagi suara ketika aku terhempas "PRAANGGG" dan hancur. Suaranya menyayat seluruh tubuhku, menjadi serpihan-serpihan kecil dan aku kembali terluka ketika aku mengumpulkan bagian tubuhku yang berantakan. Aku menangis sekali lagi. Tapi aku janji besok-besok tidak ada lagi yang mampu menghancurkan aku, aku sudah pernah dihancurkan sebelumnya. Besok-besok tidak ada lagi yang tangisan dengan alasan yang sama.

Inilah aku yang terlahir dengan perasaan kaca dan hati yang mudah retak. Mudah menangis dan tersakiti, mudah hancur tapi harus berguna lagi. Aku melewati banyak proses hingga membentukku seperti ini, aku yang lemah dan mudah menangis, aku yang mudah terbawa perasaan dan mudah merasa tersakiti. Aku dilahirkan dari ibu yang penuh cinta seperti bulan dan ayah yang kasih seperti matahari. Sedang aku dibesarkan dengan penuh kasih sayang tanpa suara dengan nada tinggi. Rumah kami nyaris hening sepanjang hari. Satu suara meninggi satu not saja aku mudah kaget, tersentak dan menangis hening. Aku dibesarkan dengan cara itu, hingga aku menjadi seperti ini.

Kalau kamu tanya kenapa aku begitu sensitif dan mudah terbawa perasaan, kamu bisa membacanya di paragraf  kedua. Aku sudah tidak bisa menunggumu lagi, semuanya menjadi jelas hari ini. Kamu tak mengharapkan aku, kamu lebih suka sendiri dengan duniamu. Mungkin aku masih bisa menunggu sebentar, sambil terus mencari tempat aku kembali singgah. Tapi tidak lama, hidupku cuma sebentar dan waktu terus berjalan. Aku harus terima kenyataan bahwa aku harus membuka hati untuk orang yang baru. Bukan lagi menunggumu, bukan lagi berlari mengejarmu kemanapun kamu berlari. 

Kita punya jalan masing-masing dan aku harus ikuti jalan hidupku, sampai aku temukan tujuanku nanti. 
Merci Beaucoup Monsieur, untuk pengalaman tak terlupakan selama aku bersamamu. Sampai jumpa lain waktu jika Tuhan menginginkannya. Je t'aime.

Alasan Jatuh Cinta

Alasan aku jatuh cinta padamu adalah, mungkin karena waktu.
Waktu yang semakin mendekatkan kita, dari awal bertukar cerita hingga bermain hanya berdua di kampus. Tiba-tiba kamu menjadi sangat penting, notifikasi atau apapun yang berhubungan denganmu menjadi sangat berarti. Cukup sebentar saja untuk aku jatuh hati dari sekedar cerita tentang orang yang aku sukai hingga pergi ke kampus hanya berdua untuk mengerjakan skripsi. Kamu lebih dari sekedar penting waktu itu, lebih dari berharga. Di dekatmu aku sangat bahagia, di dekatmu aku merasa dunia ini begitu sempurna.
Mungkin kamu tak pernah tau atau pura-pura tidak tahu bahkan tidak peduli ada aku yang selalu menatapmu dengan penuh cinta. Aku tak peduli akan hal itu, yang aku pedulikan kamu terus ada di dekatku saat ini entah kamu peduli ataupun tidak dengan aku. Aku hanya ingin kamu terus ada di dekatku, cukup untuk sekedar mengobrol sambil terus menyelami matamu, masuk ke dalam pikiranmu yang entah memikirkan apa dan hatimu yang entah untuk siapa. Aku hanya bahagia ketika menebak-nebak isi hatimu, menjelajahi pikiranmu, dan terus membaca matamu. Sudah cukup sebagai kenangan yang aku potret dalam ingatan, yang mampu membuatku senyum sendiri.

Alasan aku jatuh cinta padamu mungkin hanya sekedar karena waktu, semoga saja waktu tak memudarkannya. Semoga waktu semakin mendekatkan kita, dan semoga waktu juga tak akan memisahkan kita. Aamiin..