Kamis, 07 Mei 2015

Bu?

Bu, aku rindu pada rumah kita di tepi sungai.
Tempat aku menyambut setiap perahu yang lewat, mana tahu ada Ayah di sana.
Bu, mengapa aku terlalu dekat dengan kehilangan?
Mengapa sejak kecil aku selalu kehilangan orang-orang yang aku cintai?
Apa aku dirancang untuk selalu terluka?
Bu, cukup sudah aku menangis waktu kecil karena rindu dengan Ayah yang tak akan pulang.
Harusnya aku sudah biasa ya, Bu?
Tapi mengapa aku masih saja menangis karena kehilangan.
Katamu setan masuk sebab ketakutan kita sendiri.
Apa aku menangis karena aku kemasukan setan? Sebab aku memang merasa takut.
Kehilangan lagi dan lagi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar