Maaf
telah membuatmu tidak nyaman bersamaku, maaf telah membuatmu risih. Mungkin hanya
perasaanku saja, mungkin juga semua yang aku rasakan benar. Kamu mulai
menghindar, kamu mulai enggan bertemu hanya berdua, kamu mulai banyak mencari alasan.
Bahkan kamu mulai enggan menatapku, jujur saja itu sangat menyakitkan. Kita memang
tidak ada hubungan apa-apa, tapi banyak waktu yang kita lewati berdua, dulu.
Aku
terus menerus mencari alasan untuk menghubungimu, tapi kamu terus-terusan
menghindar mencari alasan. Bahkan membatalkan acara nonton kita hanya karena
salah satu teman kita tidak bisa. Iya mungkin yang kamu bicarakan benar memang
nanti kita akan bingung, nanti tidak akan seru, memang filmnya jelek. Tapi yang
aku dengar bukan itu, melainkan alasan bagaimana menghindari situasi saat kita
hanya berdua.
Aku
bukan iseng mengirimimu makanan, tapi memang sengaja. Mungkin kamu tidak suka
cemilan itu, tapi aku memberikannya sepenuh hati. Mungkin caranya salah. Mungkin
juga terkesan iseng seperti anak-anak yang baru mulai puber, itu yang kamu
tangkap. Aku akui itu kekank-kanakan, umur kita sudah menginjak usia dewasa
sekarang. Aku salah.
Maaf
telah membuatmu merasa risih, telah membuatmu tidak nyaman dengan keberadaanku.
aku hanya berusaha untuk selalu dekat denganmu, aku memang berharap berlebihan
kepadamu. Aku berusaha untuk lebih dari ini, bodoh memang berharap pada orang yang
jelas-jelas tak punya rasa apapun.
Aku
menyerah berusaha mulai hari ini, aku akan bersikap wajar seperti tak pernah
ada apa-apa diantara kita. Aku hanya tak mau membuat diriku tersiksa lebih lama
dan membuatmu semakin tak nyaman berada di dekatku. Aku akan mulai menghubungimu
sewajarnya, aku berusaha tak mengganggu kenyamananmu. Aku yakin aku akan
baik-baik saja karena kebahagian aku sendiri yang tentukan. Aku mulai berubah
sekarang, berusaha menjadi lebih baik seperti pertemanan kita dulu.
Sekali
lagi maaf, tapi aku benar-benar lelah berusaha untukmu. Aku menyerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar