Senin, 09 November 2015

Ikut Aku

Kamu mau gak ikut aku kerja, di Negara 4 musim yang katanya indah. Tempat salju turun dan melukis segalanya menjadi putih seperti kanvas, tempat daun-daun gugur dan menjadi selimut untuk binatang yang hebernasi. Siang menjadi lebih lama disana ketika musim dingin tiba, kita bisa tinggal di rumah dengan penghangat atau menikmati matahari malam dan cahaya aurora yang senantiasa menari di atas kepala kita.
Kamu mau gak ikut aku kerja, di Negara 4 musim yang katanya romantis. Kita bisa tinggal di rumah yang sama, lengkap dengan dapur dan penghangat. Aku akan membuatkanmu sup panas setiap harinya dengan jahe dan buah pala agar badan kita akan lebih hangat saat cuaca diluar dingin menusuk kulit hingga perih. Kamu tak perlu takut kedinginan atau kelaparan, karena aku yang akan tanggung semuanya, rumah, makanan dan pakaian atau apapun itu. Kamu hanya perlu tau bahwa selalu tersedia makanan hangat dan teh panas di dekatmu.
Kamu mau gak ikut aku kerja, di Negara 4 musim yang katanya bisa membuatmu bahagia dan tak kenal waktu, karena aku gak mau jauh dari kamu. Cuma itu.

Sabtu, 07 November 2015

Harapan.

Aku tak pernah percaya pada kisah cinta yang pemerannya berpisah jauh selama bertahun-tahun tanpa komunikasi, namun tetap saling mencintai. Kini, aku ingin sekali percaya pada kisah cinta itu. Aku sungguh berharap bahwa sejauh apapun kita nanti, entah hati kita saling berubah menjadi apa. Aku berharap kita akan tetap dekat seperti ini, setidaknya kita tetap berteman.
Kita akan berpisah, ratusan ribu kilometer jauhnya. Melewati berbagai zona waktu yang ada dihampir setengah planet bumi. Tahun depan keadaan kita tak akan sama, mngkin kita akan hilang kontak dan tak akan berhubungan selama kurang lebih 3 tahun. Entah ketika saling bertemu, kita masih saling mengenal atau tidak.
Aku menginginkan kisah seperti yang ada di dalam film, aku ingin kembali bertemu denganmu. Menjejaki jalan kita kembali, bersamamu seperti waktu kita kuliah dulu. Aku ingin bertemu lagi denganmu pada akhirnya, tanpa rasa canggung atau apapun yang mengganggu. Entah pada saat itu kamu telah menjadi apa dan aku pun telah menjadi apa.

Aku pernah berdoa pada Tuhan, apabila kamu memang jodohku maka aku memohon agar didekatkan sedekat-dekatnya. Namun, jika bukan tolong jauhkan aku darimu sejauh-jauhnya. Tapi, biarkan kami bersahabat sampai tua. Aku rasa Tuhan telah mendengar doaku dan mengabulkannya, saat ini aku sudah mulai melihat jawaban doaku. Tuhan akan memisahkan kita dengan jarak hampir setengah bumi. Setidaknya aku kembali berdoa semoga Tuhan mengabulkan doaku setelahnya, membiarkan aku dan kamu bersahabat sampai tua.

Selasa, 03 November 2015

Menyerah.

Maaf telah membuatmu tidak nyaman bersamaku, maaf telah membuatmu risih. Mungkin hanya perasaanku saja, mungkin juga semua yang aku rasakan benar. Kamu mulai menghindar, kamu mulai enggan bertemu hanya berdua, kamu mulai banyak mencari alasan. Bahkan kamu mulai enggan menatapku, jujur saja itu sangat menyakitkan. Kita memang tidak ada hubungan apa-apa, tapi banyak waktu yang kita lewati berdua, dulu.
Aku terus menerus mencari alasan untuk menghubungimu, tapi kamu terus-terusan menghindar mencari alasan. Bahkan membatalkan acara nonton kita hanya karena salah satu teman kita tidak bisa. Iya mungkin yang kamu bicarakan benar memang nanti kita akan bingung, nanti tidak akan seru, memang filmnya jelek. Tapi yang aku dengar bukan itu, melainkan alasan bagaimana menghindari situasi saat kita hanya berdua.
Aku bukan iseng mengirimimu makanan, tapi memang sengaja. Mungkin kamu tidak suka cemilan itu, tapi aku memberikannya sepenuh hati. Mungkin caranya salah. Mungkin juga terkesan iseng seperti anak-anak yang baru mulai puber, itu yang kamu tangkap. Aku akui itu kekank-kanakan, umur kita sudah menginjak usia dewasa sekarang. Aku salah.
Maaf telah membuatmu merasa risih, telah membuatmu tidak nyaman dengan keberadaanku. aku hanya berusaha untuk selalu dekat denganmu, aku memang berharap berlebihan kepadamu. Aku berusaha untuk lebih dari ini, bodoh memang berharap pada orang yang jelas-jelas tak punya rasa apapun.
Aku menyerah berusaha mulai hari ini, aku akan bersikap wajar seperti tak pernah ada apa-apa diantara kita. Aku hanya tak mau membuat diriku tersiksa lebih lama dan membuatmu semakin tak nyaman berada di dekatku. Aku akan mulai menghubungimu sewajarnya, aku berusaha tak mengganggu kenyamananmu. Aku yakin aku akan baik-baik saja karena kebahagian aku sendiri yang tentukan. Aku mulai berubah sekarang, berusaha menjadi lebih baik seperti pertemanan kita dulu.

Sekali lagi maaf, tapi aku benar-benar lelah berusaha untukmu. Aku menyerah.